بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
.
Doa bermaksud permohonan kepada
Allah agar diperkenankan sesuatu hajat yang diminta atau menolak sesuatu
musibah yang mungkin akan menimpa diri. Doa hanya boleh dipohon kepada Allah kerana Dialah yang Maha Agung, Maha Mengetahui dan Maha Memperkenankan.
.
Mengikut istilah syarie, ‘doa’ bermaksud; Pernyataan dan permohonan kehendak (hajat) kebaikan atau kebajikan duniawi atau ukhrawi seseorang hamba kepada Allah Taala dan menyerahkan diri kepada kekuasaan (haul) dan kekuatan (quwwah) Allah Ta’ala.
.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Aku mengikuti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya sepanjang ia ingat kepada-Ku.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Daripada Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda: “Tiadalah yang lebih dihargai oleh Allah selain daripada doa.”
.
Berdoa adalah ibadat pengabadian diri. Setiap kali kita melakukan solat dan membaca Al-Fatihah terdapat maksudnya: “Hanya Dikau yang kami sembah (abdikan diri), dan hanya kepada Dikau kami mohon pertolongan.” Surah al-Fatihah, ayat 5.
Sabda Rasulullah SAW: “Doa itu adalah otaknya ibadat.” (Hadis riwayat Imam Al-Bukhari).
.
Doa dipohon sebagai tanda menginsafi dan
menyedari diri manusia sangat lemah dan tidak mampu untuk menunaikan
segala keperluan hidup. Firman Allah SWT: “Dan
apabila hamba-Ku bertanya kepadamu mengenai Aku, maka (jawablah),
bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila dia memohon kepadaku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran.” (Surah al-Baqarah, ayat 186).
.
Berdoa hendaklah memperlihatkan permohonan yang sangat menghibakan dengan menyebut sesering mungkin, nama-nama Allah yang baik (Al-Asma’ Al-Husna) dan sifat-sifat Allah yang agung dan mulia, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-A’raaf: 180: “Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu.” yang sangat diharapkan dengan melakukan hal tersebut, terkabulnya doa yang dipanjatkan.
.
Allah tidak membiarkan hamba-Nya yang
memohon sesuatu dengan sepenuh hati pada keheningan malam dalam keadaan
hampa. Sebagaimana firman-Nya; “Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Daku perkenankan permohonanmu itu.” (Mu’min: 60).
.
.
TUJUAN BERDOATujuan orang mukmin memohon doa kepada Allah SWT adalah untuk:
- Mendapatkan rahmat dan rezeki daripada Allah ‘Azza wa Jalla.
- Memastikan permintaan yang dihajati itu mendapat restu dari-Nya.
- Mendekatkan diri kepada Illahi dengan menginsafi bahawa dirinya adalah ciptaan Allah Yang Maha Khaliq.
.
.
SYARAT DOASyarat-syarat berdoa bagi memastikan permohonannya diterima oleh Allah SWT adalah:
- Berdoa perlu penuh dengan keyakinan dan harapan.
- Doa mesti disertai dengan konsentrasi dan hati khusyuk.
- Gunakan bahasa yang mudah dan suara lunak.
- Berasa rendah dan hina diri, serta hadir di hati.
- Tidak berdoa untuk perkara maksiat.
- Tidak berdoa memutuskan silaturahim.
- Jangan berdoa untuk perkara-perkara mustahil atau ditegah.
- Jangan berdoa untuk keburukan diri sendiri atau orang lain.
- Yakin doa itu didengar dan diperkenankan.
- Doa hendaklah disertakan dengan kesabaran.
- Tidak gopoh. Jangan mengharap pengmakbulan serta-merta.
- Tidak menyalahkan Allah atau orang lain sekiranya doa masih tidak terkabul atau lambat dikabulkan.
DIPERKENANKAN DOA
Jangan cepat salahkan Allah jika doa
tidak termakbul. Doa-doa atau ayat al-Quran yang dibaca bukanlah faktor
utama kesembuhan atau kemakbulan doa, ia hanya merupakan kaedah-kaedah
sebagai ikhtiar dengan tujuan untuk mendapatkan kemakbulan daripada Allah.
Sekiranya doa tersebut dikabulkan Allah dengan kadar segera, maka kita hendaklah bersyukur. Sebaliknya, hendaklah bersabar sekiranya doa yang dipohon lambat dikabulkan atau tidak dikabulkan sama sekali kerana Allah Maha Mengetahui rahsia terhadap qadak dan qadar ketentuan-Nya.
Doa yang dipohon ada kalanya diperkenankan ketika seseorang itu masih hidup dan ada doa yang diperkenankan, tetapi ditangguhkan di akhirat kelak.
.
Allah memperkenankan doa dalam tiga bentuk:
1. Diperkenankan doa itu ketika di dunia, dengan diberikan apa sahaja yang dihajatkan.
2. Doanya diperkenankan, tetapi hajat itu disimpan dan akan diberikan pada hari akhirat.
3. Doa diperkenankan, tetapi bukan diberikan apa yang diminta, tetapi dengan cara diselamatkan daripada keburukan dan bala bencana.
Rasulullah SAW bersabda: “Tiada
seseorang yang berdoa dengan sesuatu doa melainkan dikabulkan baginya,
sama ada disegerakan baginya di dunia, dan ada kalanya ditangguhkan
baginya di akhirat, dan ada kalanya baginya akan dihapus dosa-dosanya
dengan kadar apa yang dia berdoa, selagi dia tidak berdoa dengan sesuatu
dosa atau memutus hubungan keluarga atau tergesa-gesa seraya
mengatakan: Aku berdoa wahai Tuhanku, maka bagaimana Dikau tidak
mengabulkan kepadaku.” (HR Ahmad dan Hakim)
No comments:
Post a Comment